Pages

Minggu, 17 Juni 2018

Find Your Soul in Seoul Pt. 3 - Comfortable Stay

Jumpa lagi di pos ke-3, di mana gue akan ngomongin soal tempat gue dan Anggi nginep selama di Seoul (dan numpang lewat di Incheon).



Gue tipe orang yang lebih senang tinggal di hostel ketimbang hotel. Alasan utama tentu soal duit karena hostel pasti lebih murah daripada hotel, terutama kalo gue solo traveling. Ketimbang bayar satu kamar hotel yang sebenarnya berkapasitas untuk 2 orang, mendingan bayar satu kasur di dorm. Nggak apa-apa sharing kamar rame-rame, toh kita bakal lebih banyak ngabisin waktu di luar ketimbang di hostel. Selain masalah pengiritan, gue juga ngerasa suasana di hostel lebih nyaman dan kekeluargaan ketimbang hotel. Kita bisa ngobrol sama staf resepsionisnya yang biasanya ramah, juga sama tamu-tamu lain. Berbagi tips dan rekomendasi perjalanan sembari makan pagi di common room. Buat gue itu sih juara! Tapi, karena perjalanan kali ini gue lakukan berdua sama Anggi, dan ternyata di Seoul banyak yang nawarin private room dengan harga murah khas hostel, gue dan Anggi lebih milih private room ketimbang dorm. Bisa dibilang hal ini menyenangkan banget, karena di samping dapat kamar privat ala hotel yang pastinya ngasih gue dan Anggi ruang buat bebas bongkar-bongkar koper, benefit dari hostel yang biasanya gue dapet kayak bisa ngobrol-ngobrol dan harga ngirit pun gue dapetin juga.

Selama 5 malam kami di Seoul dan Incheon, kami tinggal di 3 hostel. Pertama Hostel Tommy di daerah Jongno (selama 2 malam), kedua K Grand Hostel Ewha di daerah Ewha Women's University-Sinchon (selama 2 malam), dan terakhir K-Guesthouse Incheon Airport Town 1 di daerah Unseo, Incheon (selama 1 malam). Kenapa pindah-pindah? Karena menyesuaikan dengan tempat jelajah kami. Selama tanggal 25-27 Mei, kami berencana ke tempat-tempat yang bisa pakai Discover Seoul Pass, yang kebanyakan di daerah Jongno atau sekitarnya. Tanggal 27-29 Mei, kami berencana ke daerah perbelanjaan dan fashion street universitas. Daerah Ewha Women's University terkenal dengan produk fashion dan kecantikan karena banyak mahasiswi di daerah ini. Selain itu, daerah perbelanjaan terkenal lainnya, Hongdae, juga dekat situ. Di hari terakhir, yaitu 29 dan 30 Mei, flight kami pagi, yaitu jam 9 pagi. Oleh karena itu, kami harus tiba di Incheon lebih pagi. Akan lebih aman kalau sudah menginap di daerah sana karena Incheon cukup jauh dari Seoul. Maka kami pindah ke Unseo, Incheon.

Oke, sekarang mari mulai cerita soal hostel, dimulai dari:


Alamat: 66 Donhwamun-ro, Jongno-Gu.
Cara ke sana kalau naik kereta: Turun di stasiun Jongno-3(sam)-ga lalu keluar di Exit 7 tinggal jalan kaki lurus sampai ketemu gedung di sebelah kanan yang ada papan Hostel Tommy-nya. Kalau kamu bawa koper, enaknya naik lift di Exit 8, nyeberang jalan kecil dulu baru jalan kaki lurus.
Seperti udah gue bilang di pos sebelumnya, daerah Hostel Tommy ini asyik banget buat kalian yang mau ngunjungin istana-istana. Donhwamun adalah nama gerbang istana Changdeokgung, yang berarti di ujung jalan, kalian langsung sampai ke Changdeokgung (yang nempel sama Changgyeonggung). Selama perjalanan dari stasiun kereta ke hostel, kalau kalian menoleh ke kanan, akan kelihatan tembok batu. Naah... Itu adalah tembok Jongmyo Shrine. Kalian tinggal jalan menyusuri tembok ke arah yang berlawanan dari arah hostel untuk menemukan gerbang Jongmyo Shrine. Di depan Jongmyo Shrine, ada taman cantik buat duduk-duduk santai dan foto-foto. Setelah taman, ada jalan raya di mana kalau kalian naik bis bisa sampai ke Gwangjang Market dalam hitungan menit doang. Selain istana-istana, daerah ini juga ramai kalau weekend. Banyak anak muda makan di warung-warung yang digelar di pinggir jalan. Gue dan Anggi pengin nyoba makan di sana juga, tapi pas liat-liat, kok harganya mahal semua. Gak jadi deh. Hehe.

Trotoar dari stasiun kereta ke Hostel Tommy. Hostel Tommy masih di depan. Jalanannya cukup nyaman untuk narik-narik koper. Itu ada gang ke kanan, kalo belok udah keliatan Jongmyo Shrine.

Suasana hostelnya sendiri gimana? Pertama, nggak tersedia eskalator atau lift di hostel ini tapi nggak naik tangga banyak-banyak buat sampai ke resepsionisnya di lantai 2. Nggak begitu masalah kalau kalian dapat kamar di lantai 2, tapi kalo kalian dapat kamar di lantai 3... lumayan juga sih gotong-gotongnya... Gue bilang sih enakan bawa koper ukuran kabin aja ketimbang yang gede-gede karena bakal susah gotong-gotongnya. Oiya, buat yang bawa koper gede buanget dan kira-kira nggak muat ditaruh di kamar, ada tempat buat nitip koper juga, tapi buat gue pribadi bakal lebih susah buat bongkar-bongkar isinya. 

Waktu gue dateng ke sana, pemilik hostel, Mr. Tommy, yang menyambut kami dan beliau ramah luar biasa. Entah kenapa, beliau juga meng-upgrade kamar kami dari double room menjadi family room tanpa tambahan biaya. Hehe rezeki first timer kali ya? Pembayaran dilakukan tunai ketika check in dan gue milih bayar cash. Nggak ada uang deposit. Dan seperti biasa, pasport bakal di-scan untuk keamanan.

Tempat tidur bunk bed dan double.

Kamar kami cukup luas karena family room, terdiri dari 1 kasur ukuran double dan sepasang bunk bed. Ada meja, hair dryer, gantungan baju, 4 handuk kecil untuk mandi. Di kamar mandi udah disediakan sabun dan shampo. Colokan listrik ada, dan sama kayak di Indonesia, buat 2 kaki. Oh, ada kulkas juga di kamar!

Kamar mandinya. Bersih walau kecil.

Untuk common room-nya, persis seperti foto di booking.com, malah lebih luas. Nyaman banget! Kita bisa bebas menggunakan komputer dan internet untuk browsing tempat jalan-jalan, dan hostel juga menyediakan booklet untuk wisatawan dan kliping tempat makan dan daerah wisata di sekitar situ. Sarapan terdiri dari roti, sereal, dan telur yang harus dimasak sendiri. Untuk minum ada susu dan aneka jus sementara air mineral tersedia 24 jam. Sehabis makan, kita harus cuci piring dan gelas kita sendiri ya!

resepsionis di kiri, lalu dapur dan meja makan. Di sebelah kanan nggak masuk di gambar adalah ruang santai. Foto dari booking.com karena gue lupa foto. Itu di meja merah ada buku-buku. Naah, itu kliping panduan tempat makan dan tempat wisatanya. Di belakang meja merah ini ada komputer.

Wifi di tempat ini kencang dan stabil banget. Nggak heran ya, Korea Selatan gitu lhooo!

Kalau kita mau pulang malam, pintu sudah dikunci, tapi kita bakal dikasih password-nya. Jadi, nggak ada larangan pulang malam atau pagi ya. Tapi jangan berisik selama berjalan di koridor!

Gue suka banget sama hostel ini. Nggak heran, di booking.com komentar tentang hostel ini memuji semua. Abis, emang gak ada yang bisa di-complain sih!


Sabtu, 09 Juni 2018

Find Your Soul in Seoul Pt. 2 - Fangirling Time!!!


Jumpa di pos ke-2!!!

Btw kalo ada yang bingung itu foto patung apaan di atas, itu adalah patung Gangnam Style, sodara-sodara! Letaknya di depan Coex Mall, Gangnam. Kalau mau ke sini, bisa naik kereta turun di Bongeunsa Station keluar di Exit 7 atau Samsung Station keluar di Exit 6. Atau kayak gue dan Anggi, naik bis 143 dari depan Jongmyo Shrine--walau nggak disarankan karena lamaaa banget sampenya. Ya kecuali kamu pengin liat-liat pemandangan ya nggak apa-apa juga siiiih... Soalnya kereta kan banyakan di terowongan sedangkan bis di jalanan dan sempet nyeberang sungai Han juga, jadi pemandangannya cukup menarik.

Yang mau gue ceritain kali ini adalah seputar tempat-tempat yang bisa kamu didatengin dan barang-barang yang bisa kamu beli kalau kamu pencinta Kpop. Selepas Discover Seoul Pass, gue dan Anggi emang banyak menghabiskan waktu ke tempat-tempat yang berbau Kpop dan karena kami berdua SM stan alias ngefans sama artis-artis SM Entertainment (gue Super Junior dan NCT, Anggi TVXQ OT5 dan SHINee), daerah Gangnam dan Cheongdam jadi fokus kami banget.

Ini pintu masuknya. Begitu masuk, kita akan disambut dengan video artis-artis SM. Naik eskalator, foto artis-artis SM pun bertebaran. Siap-siap jantung, yaa...

Tempat pertama yang kami kunjungi udah gue ceritain sedikit di pos sebelumnya yaitu SM Town Coex Artium (sekarang namanya kalo menurut website resmi SM Entertainment adalah SM Town Theme Park in the City), di mana di dalamnya terdapat SM Museum dan SM Theater. Keduanya bisa dimasuki secara free dengan Discover Seoul Pass. Cara ke sananya gimana? Naaah... Gedung SM Town Coex Artium ini terletak 2 gedung di sebelah Coex Mall. Cara ke Coex Mall seperti yang udah gue kasih tau di paragraf pertama, tapi kalo mau langsung nongol di sebelah SM Town Coex Artium, kamu mending naik kereta turun di Samsung Station ketimbang Bongeunsa Station.

HEECHUL!!!! Baru masuk langsung pengin nemplok ke tembok...

Polaroid di mana-mana!!! Kalau kalian punya waktu seharian di sini, bisa foto-fotoin sepuasnya!!


Senin, 04 Juni 2018

Find Your Soul in Seoul Pt. 1 - Atur Itinerary dengan Discover Seoul Pass


Ketemu lagi di postingan soal jalan-jalan!!! Kali ini gue ke Seoul bareng sepupu gue, Anggi, selama 6 hari 5 malam. Sebenernya berangkatnya tanggal 24 Mei 2018 dari Jakarta dan pulang 30 Mei 2018 pagi dari Incheon Airport. Cuma karena landing-nya 25 Mei, jadi dihitung 6 hari aja yes!

Untuk liburan kali ini, kami nggak menggunakan jasa travel tapi modal nekat jalan-jalan sendiri. Beruntung kami menemukan informasi soal Discover Seoul Pass, yaitu kartu yang dikeluarkan Seoul Tourism Organization dan Seoul Metropolitan Government untuk membantu wisatawan asing menikmati kota Seoul. Ada 34 tempat wisata yang dapat wisatawan masuki secara gratis menggunakan DSP ini dan 30 tempat wisata lain yang memberikan diskon tiket masuk menggunakan kartu ini. Selain itu, kartu ini juga memberikan 1 kali gratis AREX alias kereta bandara express dari Incheon Airport ke Seoul Station atau sebaliknya, dan juga berfungsi sebagai T-money card yaitu kartu pembayaran untuk naik kereta, bis, taksi selama di Seoul. Untuk fungsi terakhir, kartu harus diisi dulu di stasiun kereta terdekat. Kartu DSP ini terdiri dari 3 waktu penggunaan berbeda, yaitu: 24 jam seharga 39.900 Won, 48 jam seharga 55.000 Won, dan (yang terbaru) 72 jam seharga 70.000 Won. Waktu ini bukan dihitung per hari sejak kartu kita dapatkan tapi per jam sejak kartu kita gunakan untuk pembelian tiket wisata pertama. Nanti akan gue jelasin lebih lanjut.

Waktu gue dan Anggi beli kartu ini, belum ada yang 72 jam, jadi kami beli yang 48 jam di Klook, supaya dapet diskon. Di Klook, tersedia peta tempat-tempat wisata yang ter-cover DSP, sangat membantu buat nyusun itinerary untuk melihat tempat mana aja yang letaknya deketan. Kalau lihat peta, kebanyakan tempat wisata klasik berlokasi di daerah Jongno-Gu sedangkan beberapa agak jauh di Apgujeong-Gangnam. Oleh karena itu, gue dan Anggi pun memilih tempat menginap untuk 2 malam pertama (hari penggunaan DSP) di daerah Jongno-Gu. Sisanya, kami pindah ke daerah universitas Ewha, tapi akan gue ceritain di pos berikutnya karena pos ini fokus bercerita tentang penggunaan Discover Seoul Pass. 

Ketika membeli DSP di Klook, pembeli akan diminta memilih tempat pengambilan kartu. Karena kami bakal mendarat di Incheon melalui Terminal 1 (kami naik Singapore Airlines yang mendarat di Terminal 1), maka kami memilih tempat pengambilan di Terminal 1. Hari pengambilan harus diisi dengan tepat pada saat pembelian kartu. Oiyaa... ngomong-ngomong, jika kalian mengalami kebingungan terkait DSP, kalian bisa tanya-tanya ke Customer Service di website Discover Seoul Pass lho. Klik aja tanda speech bubble di kanan bawah, Customer Service bakal langsung membalas kita dan menerangkan dengan rinci semuanya. Gue sempet nanya beberapa kali terkait tiket AREX dan SM Town Museum yang baruuu aja masuk ke daftar atraksi gratis di DSP tepat sebelum gue berangkat dan selalu mendapat penjelasan yang memuaskan.

Setelah beli DSP, tentu kami merancang tujuan kami dong. Jangan sampai 55.000 Won yang udah dikeluarkan nggak terpakai maksimal! Sayangnya, contekan rincian itinerary DSP yang efektif dan efisien susah ditemui walau gue udah utak-atik keyword Mbah Google. Jadi deh, gue dan Anggi ngerancang sendiri. Rancangan awal kami adalah seperti ini:

25 Mei 2018
Jongmyo Shrine : 1.000 Won
Changdeokgung : 3.000 Won
Changgyeonggung : 1.000 Won
Gyeongbokgung : 3.000 Won

26 Mei 2018
Teddy Bear Museum : 10.000 Won
N Seoul Tower Observatory Deck : 10.000 Won
Grevin Museum :18.000 Won
Coex Aquarium : 28.000 Won
SM Town Museum : 18.000 Won
SM Town Theater : 15.000 Won

27 Mei 2018
MBC World : 18.000 Won

Kalau semua berjalan sesuai rencana, total pengeluaran tiket sudah 125.000 Won. Berarti kami bisa hemat 70.000 Won dengan DSP. WOW!! Semangat banget kan jadinya???? Tapi apa semua rencana bisa terlaksana? Ternyata tidak. Mwahahahah.... Mari dibaca ceritanya satu per satu.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...